Aneka Jenis Ragi



Buat teman2 yang sering bikin roti..pasti sudah tahu dong apa itu ragi..nah..walaupun sering menggunakannya..kita belajar sama2 lebih jauh yukk tentang si ragi ini..biar nambah ilmu perbakingan kita ya. Ragi itu sendiri sebenarnya adalah mikroorganisme, yang bisa aktif kembali setelah mendapatkan suhu dan asupan makanan yang cukup, yaitu gula dan air, khususnya gula, mikroorganisme pada pada ragi akan merubah gula menjadi karbondiaksoda, yang kemudian tertahan adonan dan menyebabkan adonan mengembang. Jadi fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan. Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghasilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi. Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang. Komponen lain yang terbentuk selama proses fermentasi adalah asam  yang berkontribusi terhadap rasa dan aroma roti, sehingga bau2 roti yang mengembang memang seperti bau asam ya..^^.  Ada berbagai jenis ragi..dengan mengenalnya lebih jauh kita akan tahu  ragi yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan.

Macam2 Ragi :
Ragi roti pada umumnya terbagi dalam 3 jenis, yakni fresh yeast/ragi basah (compressed yeast), instant dry yeast dan active dry yeast.

1. Fresh Yeast/Ragi Basah (Compressed Yeast)
Ragi jenis ini memiliki kadar air sekitar 70%, sehingga harus disimpan pada suhu 20 -50C untuk mencegah hilangnya daya pembentuk gas. Setelah kemasan dibuka, umumnya ragi jenis ini tidak akan bertahan lama, hanya sekitar 2-3 hari dengan catatan tetap disimpan dalam suhu rendah. Ragi ini juga lebih sensitif terhadap garam sehingga harus dipisahkan selama pengadukan. Jadi..garam di tamahkan terakhir pada adonan ya…setelah raginya bekerja. Keunggulan fresh yeast adalah lebih toleran terhadap air dingin/es, lebih mudah larut, terutama dalam proses pengadukan singkat, serta memiliki aroma khas yang tidak bisa didapatkan pada ragi jenis lain.

2. Instant Dry Yeast/Ragi Kering Instan


Ragi Instan adalah jenis ragi yang paling sering digunakan karena penggunaannya lebih praktis. Ragi jenis ini berbentuk butiran halus berwarna cokelat muda dan memiliki aroma khas ragi roti. Karena rendahnya kadar air, jenis ragi ini terbilang cukup aman digunakan di negara–negara tropis dengan tingkat kelembapan udara yang tinggi seperti Indonesia. Penggunaan dosis ragi ini hanya sekitar 1%-2,5% dari berat tepung terigu. Penyimpanan ragi jenis ini harus di dalam wadah kedap udara dan disimpan dalam suhu kering dan sejuk atau di dalam chiller. Untuk hasil terbaik, ragi jenis ini harus dipakai habis dalam waktu 48 jam setelah kemasan dibuka. Ragi inilah yang paling sering kita gunakan..merk yang sudah cukup terkenal yaitu Fermipan. Tapi kadang2 jika masih sisa aku bungkus lagi rapat ragi instan ini dan di taruh di kulkas..dalam beberapa hari masih bisa di gunakan juga kok. Cara mengetes ragi apakah masih hidup atau tidak yaitu dengan di campur sedikit air hangat..lalu diamkan beberapa menit. Jika timbul buih2 berarti raginya masih hidup dan masih bisa di pakai. Sekarang ini ragi instan ada macam2 selain yang untk umum seperti fermipan ini..ada juga merk ragi yang khusus untuk donat..merknya super donat dari GS..atau ragi instan khusus bakpao..merknya super bakpao..dari GS juga. Jadi lebih praktis..kita bisa memilih ragi sesuai jenis yang makanan yang akan kita buat.

3. Active Dry Yeast/Ragi Koral
Active Dry Yeast memiliki kadar air sekitar 7,5% dan memiliki bentuk seperti bola- bola kecil. Ragi dalam jenis ini harus diaktifkan dulu dengan cara dilarutkan dengan air sebelum ditambahkan ke dalam adonan roti. Jika tidak, maka ragi akan sulit bercampur sehingga menghambat daya kerja ragi tersebut. Pada umumnya, active dry yeast digunakan dengan jumlah 2x lebih banyak dari instant dry yeast. Yang harus diperhatikan, ragi ini memerlukan proses rehydration (pelarutan) dengan air pada suhu 380 – 400 C selama sekitar 15 menit

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Fashion & Beauty