Assalamualaikum!
Rendang adalah salah satu hidangan wajib saat lebaran selain ketupat dan opor ayam. Rendang adalah menu wajib setiap tahun yang saya masak sejak menikah.
Rendang daging untuk Lebaran! Wah mendengarnya saja sudah bikin bahagia. Gimana pas makannya langsung ya. Rasanya bahagia dan bersuka cita karena dibarengi dengan momen bahagia di Hari Raya Idul Fitri.
Bikin rendang itu riweuh, itu yang ada di pikiran saya. Membayangkan proses masaknya yang memakan waktu dan kudu stand by mengaduk, saya enggan bikin rendang sendiri. Makanya saya selalu jadi tim tinggal makan aja kalau urusan rendang lebaran, hehe.
Tapi yah itulah namanya perjuangan. Sesuatu yang dikerjakan dengan susah payah akan menuai hasil yang sempurna. Capek-capek memasak rendang, hasilnya... luar biasoo!
Rendang daging istimewa |
Kapan pertama kali masak rendang sendiri? Yaitu waktu keluarga kecil saya masih merantau di Bali dan memutuskan tidak mudik (karena baru saja pulang ke Bogor beberapa bulan yang lalu).
Berlebaran di Bali, suami ingin mengundang anak buahnya di kantor. Tentunya kurang lengkap jika tak ada rendang. Sebagai ibu muda anak satu yang masih batita dan nggak punya asisten, tentu saja saya agak keberatan dengan tugas masak rendang tersebut.
Beruntung, suami bersedia membantu. Saat istirahat jam makan siang, karena puasa, beliau pulang ke rumah hanya untuk bantu mengaduk rendang... love you deh Pak!
Seiring berjalannya waktu, agenda masak rendang jadi wajib dilaksanakan setiap menyambut Lebaran. Bahkan sekalian masak banyak, rendang saya bagikan ke orangtua dan saudara.
Rendang waktu itu |
Saat mengetik postingan ini, Lebaran masih seminggu lebih lagi. Kebetulan saya ada beberapa foto saat membuat rendang, entah tahun lalu atau sebelumnya lagi.
Baru sadar kalau di blog ini belum ada postingan resep rendang daging. Yang ada malah rendang ayam. Itu juga curang, bumbu rendang ayam dari sisa bumbu rendang daging. Yah daripada mubazir punya sisa rendang bagian bumbu (dagingnya sudah habis), lebih baik disimpan di freezer. Bisa untuk olahan yang lain.
Susah nggak sih, masak rendang? Dibilang susah atau gampang ya tergantung orangnya. Kalau yang sudah biasa memasak rendang seperti uda di warung makan padang, pasti masak rendangnya bisa sambil merem.
Menurut saya sih, yah nikmati saja proses bikin rendang tersebut. Memasak rendang perlu kesabaran. Proses panjang dan tingkat kesulitan membuat masakan ini sungguh sepadan dengan rasanya yang nikmat! Plus, ada kepuasan batin benar-benar terasa saat rendang buatan tangan kita ini matang sempurna. Bikin bahagia deh!
Yuk mari kita memasak rendang!
Resep Rendang Daging
Bahan:
- daging sapi 2 kg, potong untuk ukuran rendang setebal 1 cm
- santan dari 4 butir kelapa parut
- 5 cm lengkuas, geprek
- 3 batang sereh, geprek
- 2 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk
- 1 batang daun kunyit (jika ada)
- minyak goreng untuk menumis secukupnya
- garam secukupnya
Bumbu halus:
- 12 butir bawang putih
- 18 butir bawang merah
- 300 gr cabe merah besar
- 3 cm kunyit
- 5 butir kemiri
Tambahan (optional):
- bumbu rendang instan (saya pakai merk Bamboe)
- bumbu khusus kelapa sangrai untuk rendang
Bumbu untuk memasak rendang |
Kelapa sangrai untuk bumbu rendang |
Cara membuat:
- Siapkan daging sapi untuk bahan utama rendang. Pilih yang masih segar ya. Kalau pakai yang frozen, cairkan dulu dalam suhu ruang sebelum diolah.
Daging sapi segar untuk rendang - Peras kelapa parut menjadi santan. Pisahkan antara santan kental dan santan encer.
Santan yang dikelompokan :D - Tuangkan minyak di wajan. Tumis hingga matang dan harum bumbu halus bersama dengan lengkuas, sereh, daun salam, dan daun jeruk. Dalam resep ini, saya tidak mendapatkan daun kunyit.
- Masukkan santan encer, aduk rata. Kecilkan api.
- Masukkan daging, aduk rata hingga daging berubah warna.
- Masak rendang dan tambahkan santan secara bertahap. Sisakan santal kental di bagiah akhir.
- Pada awal proses memasak, saat kuah santan masih banyak, aduk sesekali saja. Bumbu kelapa sangrai masuk kuali saat santan sudah masuk semua dan kuah agak menyusut.
Aduk sesekali saja - Jika kuah mulai menyusut, jangan tinggalkan rendang sendirian. Nanti kangen. Eh...nanti gosong! Aduk-aduk terus rendang hingga kuah mengering. Tingkat kekeringan (aneh bahasanya) rendang sesuai selera.
Jangan ditinggal ya! Perjuangan mengaduk... dimulai! - Koreksi rasanya dan matikan api ketika kuah mulai berubah menjadi bumbu berbentuk seperti saus kental.
- Jika ingin rendang versi lebih kering lagi, masak terus sesuai selera sampai diinginkan kadar kuahnya seberapa yang tersisa.
- Matikan api, pindahkan rendang ke piring saji.
Santan encer untuk awal masak |
Santan kental bagian terakhir |
Alhamdulillah, perjuangan sudah selesai. Rendang daging istimewa sudah matang! Seneng banget deh meski masaknya bikin keringetan, aromanya menguar sampai ke tetangga, tangan pegel ngaduk rendang... semua terbayar dengan kenikmatan istimewa rendang yang menggugah selera.
Rendang daging sudah matang! |
Biasanya setelah dingin, rendang langsung saya pisahkan. Yaitu untuk konsumsi di rumah, kiriman buat keluarga, dan kalau ada sisa buat stok. Untuk konsumsi dirumah tetap di atas wajan aja biar gampang kalau mau menghangatkannya. Sedangkan untuk kiriman dan stok, langsung dikemas khusus dan ditaruh di freezer.
Untuk kiriman rendang saat berkunjung ke rumah orang tua dan saudara, saya kemas plastik biasa saja (tidak punya plastik vacuum) yang nanti dimasukkan ke kotak plastik.
Sedangkan untuk stok, nah ini dia yang unik, saya kemas ukuran kecil. Ada yang isi 5 potong, 2 potong, bahkan 1 potong rendang saja. Kenapa? Karena disesuaikan dengan porsi makan dan ada berapa anggota keluarga di rumah pas mau makan rendang stok itu. Untuk yang 2 atau 1 potong, sudah dipastikan itu buat jatah suami saya kalau mau berangkat kerja alias bekal kantor.
Yuk ah sekian dulu. Saya gemes jadi pengen bikin rendang juga hahaha.
Kebetulan sudah nabung stok daging di warung sayur. Biar pas H-1 Lebaran nggak panik nyariin daging (kalau warung sayur lupa beliin titipan saya). Sudah punya stok daging, jadi tenang kan.
Selamat memasak rendang ya!