Apa menu Lebaran yang wajib ada di rumah? Umumnya pasti menjawab ketupat, rendang, dan opor ayam. Jujurly, masak menu Lebaran itu tidak mudah. Apalagi dilakukan sendirian tanpa bala bantuan. Saya memasak sendiri menu Lebaran, karena ART (asisten rumah tangga) sudah diliburkan. Riweuh? Iya.
Tapi percayalah, jika sudah terbiasa dan menyiasati persiapannya (biar nggak riweuh-riweuh amat), prosesnya bisa berjalan dengan lancar lho. Saya sendiri akhirnya jadi terbiasa. Awalnya berat, lama-lama bisa enjoy dan dijalani dengan senang hati.
Waktu baru pindah ke Bogor, untuk ketupat saya pesan ke saudara suami. Cukup 2 tahun berturut-turut saja pesannya. Selanjutnya suami minta saya bikin ketupat sendiri. Awalnya pakai panci presto. Tahun berikutnya saya pakai kompor gas karena sudah pakai gas PGN (nggak khawatir tetiba gas habis dan ganti tabung).
Setelah semua bahan dan bumbu masak sudah kumplit. Waktunya mencicil untuk masak, jadi lebih efisien gitu. Berikut tips memasak hidangan Lebaran sendiri:
Mau masak apa terlebih dahulu? Saya beri resepnya sesuai urutannya...
Biasanya saya membeli 2 kilogram daging sapi untuk membuat rendang. Kadang sampai 2,5 kg. Selain untuk dimakan sekeluarga, saya membawa rendang untuk kakak dan ayah saya saat Lebaran nanti. Sekalian buat stok di rumah. Jika disimpan di freezer bisa awet sampai 3 bulan. Lumayan banget kalau kapan hari pengen rendang, tinggal keluarin aja.
Bumbu halus:
Dalam foto adalah Sayur Godog Pepaya Muda beserta rekan-rekannya. Yaitu telur pindang batik, sambal goreng kentang udang, dan opor ayam pejantan. Waktu itu saya belum berjualan ayam kampung dan di warung kehabisan stoknya. Ditambah yang ada di gelas adalah jus alpukat.
Sayur godog pepaya muda jadi pendamping makan ketupat selain opor. Ini cocok buat yang suka ketupat dengan kuah sedikit pedas. Saya sendiri suka mencampur kuah opor dan kuah sayur godog biar makin sip rasanya.
Pengalaman pertama memasak hidangan Lebaran adalah ketika saya tinggal di Bali. Waktu itu saya baru punya 1 anak. Saya dan suami memutuskan tidak mudik ke Bogor karena baru saja pulang kampung beberapa bulan yang lalu. Lumayan bisa menghemat biaya tiket pesawat.
Awalnya saya kira ya kita santai aja di rumah saat Lebaran. Ternyata, suami bilang mau mengundang teman-teman kantornya ke rumah. Saya diminta memasak hidangan Lebaran. Nahlo... masak sendiri? Kan saya nggak punya asisten yang bantuin. Mana si kecil lagi nggak bisa diam di umur 2 tahun.
Kemudian suami bilang akan membantu saya. Beneran, dia sengaja balik dulu dari kantor untuk membantu saya mengaduk rendang. Lalu berangkat kerja lagi setelah jam istirahat siang. Pulang kerja di sore hari, suami kembali bantu membersihkan peralatan memasak.
Sekarang, saya sudah terbiasa memasak menu Lebaran sendiri. Tentu saja, kondisinya tidak sama seperti dulu. Nggak riweuh sama anak-anak yang masih kecil. Namun ada saja kelemahannya, yaitu faktor U alias usia yang membuat kinerja saya nggak full power kayak dulu.
Jadi kalau dulu masaknya masih terganggu sama bocah-bocah pecicilan, sekarang gangguannya adalah fisik yang melemah. Makdarit, maka dari itu, masaknya juga dibuat santai biar saya nggak kecapean.
Menu Lebaran Wajib yang Dimasak Sendiri
Menu Lebaran kumplit yang selalu ada di rumah: ketupat, rendang daging sapi, opor ayam, sayur pepaya muda dan sambal goreng kentang hati sapi. Menu yang terakhir kadang saya bikin, kadang tidak. Tergantung mood. Soalnya anggota keluarga saya kurang suka sambal goreng kentang dengan hati sapi (padahal susah juga nih dapetin hati sapinya).
Waktu baru pindah ke Bogor, untuk ketupat saya pesan ke saudara suami. Cukup 2 tahun berturut-turut saja pesannya. Selanjutnya suami minta saya bikin ketupat sendiri. Awalnya pakai panci presto. Tahun berikutnya saya pakai kompor gas karena sudah pakai gas PGN (nggak khawatir tetiba gas habis dan ganti tabung).
Sudah siap untuk memasak menu Lebaran? Yuk, singsingkan lengan baju! Sebelumnya, saya mau kasih tips memasak menu Lebaran sendiri biar nggak capek dan tips memasak menu Lebaran yang efisien alias bisa menghemat waktu.
Tips Memasak Menu Lebaran Sendiri Biar Nggak Capek
Sebelum mulai masak, berikut adalah tips berbelanja bahan makanan dan bumbu masak untuk membuat menu Lebaran:- Sesuaikan dengan kondisi keuangan. Jenis bahan makanan dan jumlah porsi disesuaikan dengan budget. Jika tidak memungkinkan untuk membeli daging sapi, menu rendang daging bisa ditunda dulu.
- Belanja bumbu dapur kumplit beberapa hari sebelum mulai masak. Sekalian buat mengantisipasi harga yang meroket jelang Lebaran.
- Memesan daging di tukang sayur langganan atau menyetok daging lalu disimpan di freezer.
- Sesuaikan dengan kemampuan memasak. Jika tidak mampu memasak rendang, ya jangan bikin rendang. Bisa diganti dengan semur.
Daging sapi untuk rendang |
- Membuat bumbu halus beberapa hari sebelumnya dengan cara diblender, dioseng, lalu simpan di wadah tertutup di dalam kulkas. Jadi ketika memasak tidak perlu menumbuk bumbu lagi.
- Cek kelengkapan bahan makanan. Jangan sampai ada bahan yang kurang dan membuang waktu untuk membelinya.
- Buat terlebih dahulu masakan yang lebih sulit dan paling lama proses memasaknya. Contoh: masak rendang dan ketupat duluan.
- Jangan sungkan minta bantuan pada suami dan anak-anak. Suami saya biasa bertugas memotong buah pepaya muda. Lalu anak-anak membantu memeras santan dan mengisi ketupat.
- Cukup istirahat. Jika lelah, rehat sejenak. Saya selalu duduk sebentar biar nggak lemes karena sedang puasa dan masakan masih banyak.
- Cicipi hidangan setelah buka puasa.
- Dibawa santai, jangan merasa terbebani. Enjoy aja gitu. Masakan yang dibuat dengan hepi dan penuh cinta pasti rasanya istimewa. Pujian dapat dari keluarga, pahala pun insha Allah juga dapat. Ihiy!
Bumbu halus yang belum dioseng |
Cek jumlah dan takaran bumbu |
1. Ketupat
Ketupat saya rebus selama 6 jam, dari pukul 9 pagi sampai 3 sore. Ketupat dimasak mengunakan kompor gas (gas PGN yang tanpa tabung). Jika punya kayu bakar, lebih hemat lagi.
Kulit ketupat saya beli di sekitar komplek. Biasanya beli 20 cangkang ketupat sudah cukup untuk kami berlima. Cangkang direndam di ember sekalian untuk membersihkan. Lalu beras dicuci dan direndam selama 20 sampai 30 menit. Beras dimasukkan ke dalam cangkang ketupat. Isi 3/4 bagian saja. Kalau kurang bisa lembek, dan kalau kebanyakan bisa keras hasilnya.
Selama merebus, ketupat harus terendam air. Jadi, saya dan suami selalu bergantian mengecek kondisi air rebusan di dalam panci. Saat berkurang, ditambahkan lagi airnya.
Jika kesulitan memasak ketupat, bisa juga pakai ketupat instan yang ukurannya mini. Buat saya sih, rasanya kurang 'nendang' kalau Lebaran nggak pakai ketupat beneran. Tapi lumayan rasanya sama seperti ketupat hanya kemasannya dari plastik yang aman untuk dimasak.
2. Rendang Daging Sapi
Masak ketupat dan rendang saya lakukan terlebih dahulu. Maklum, kompor cuma ada 2 tungku. Andai punya 4 tungku, pasti cepat beres deh masaknya (aamiin).
Resep Rendang Daging Sapi
Bahan:
- 2 kg daging sapi, potong kotak dengan tebal 1 cm
- 3 butir kelapa parut
- 1 bungkus bumbu instan rendang
- 5 cm lengkuas, geprek
- 4 batang sereh, geprek
- 2 lembar daun salam
- 4 lembar daun jeruk
- 1 batang daun kunyit (saya kehabisan)
- minyak untuk menumis
- garam secukupnya
Bumbu halus:
- 15 butir bawang putih
- 20 butir bawang merah
- 300 gr cabe merah besar
- 3 cm kunyit
- 5 butir kemiri
Cara membuat:
- Peras kelapa parut menjadi santan. Pisahkan santan kental dan santan encer. Santan kental jumlahnya separuh dari santan encer.
- Panaskan minyak goreng di wajan besar. Tumis bumbu halus, bumbu instan, lengkuas, sereh, daun salam, dan daun jeruk sampai harum.
- Masukkan santan encer ke dalam wajan. Aduk hingga rata. Kecilkan api.
- Masukkan daging. Aduk rata bersama bumbu hingga daging berubah warna. Masak sambil diaduk sesekali hingga kuah agak menyusut.
- Masukkan santan kental, aduk kembali dan masak sampai kuah agak menyusut.
- Setelah kuah berkurang, saatnya rutin mengaduk rendang supaya tidak gosong.
- Tingkat kekeringan rendang sesuai selera. Ada yang suka kering banget, ada yang suka agak basah.
- Jika dirasa cukup, matikan api dan diamkan rendang di wajan beberapa saat hingga dingin.
Rendang sudah jadi! Mari kita tatap dulu penampakannya sebelum lanjut ke resep berikutnya...
Rendang daging sapi |
3. Opor Ayam Kampung
Sejak berjualan ayam kampung tahun lalu, mau masak opor ayam kampung nggak perlu keluar uang banyak lagi. Iya dong, kan ayamnya tinggal ambil dari kandang. Jatah preman, hehehe.
Dulu kalau tidak dapat ayam kampung dari tukang sayur, saya masak opor pakai ayam pejantan. Bentuknya lebih ramping dari ayam negeri yang gendut-gendut itu. Jadi berasa lagi makan ayam kampung kalau masak pakai ayam pejantan.
Resep Opor Ayam Kampung
Bahan:
- 1 ekor ayam kampung, potong 8 bagian
- santan dari 1 butir kelapa
- 2 lembar daun salam
- 1 batang sereh, geprek
- 2 cm lengkuas, geprek
- 1 cm jahe, geprek
- minyak untuk menumis
Bumbu halus:
- 4 butir bawang putih
- 6 butir bawang merah
- 1 cm kunyit
- 0,5 cm jahe
- 3 butir kemiri
- 1 sdt ketumbar bubuk
- merica secukupnya
- garam secukupnya
- kaldu bubuk secukupnya
Pelengkap:
- bawang merah goreng
- emping
Cara membuat:
- Tumis bumbu halus, sereh, salam, dan lengkuas hingga harum.
- Masukkan ayam, aduk rata. Tumis sebentar hingga ayam berubah warna.
- Tambahkan santan. Masak hingga ayam matang.
- Angkat. Sajikan dengan pelengkapnya.
4. Sambal Goreng Kentang Udang
Jika ingin membuat sambal goreng dengan hati sapi, dalam resep udang bisa diganti dengan hati sapi seberat 200 gr. Hati sapi direbus dulu sampai matang, lalu dipotong kotak kecil. Goreng sebentar sebelum dicampur dengan kentang dan bumbunya.
Resep Sambal Goreng Kentang Udang
Bahan:
- 250 gr udang ukuran sedang, lumuri jeruk nipis
- 1 kg kentang ukuran besar
- 100 ml santan kental
- 1 batang sereh
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas
- minyak goreng untuk menumis
- 10 butir bawang merah
- 5 butir bawang putih
- 200 gr cabai merah besar
- 2 butir kemiri
- 1 sdt ketumbar bubuk
- garam secukupnya
Cara membuat:
- Goreng udang hingga matang, sisihkan.
- Potong kentang berbentuk kotak kecil. Goreng sampai matang, sisihkan.
- Tumis bumbu halus, sereh, lengkuas, dan daun salam hingga harum.
- Masukkan kentang dan udang, aduk rata.
- Tambahkan santan, aduk rata sampai meresap. Masak hingga matang.
- Angkat, taruh di piring saji.
Tips: untuk menghemat waktu, saya sudah menggoreng kentang sehari sebelumnya. Kentang goreng ditaruh di freezer. Saat hendak dimasak, turunkan kentang beku ke kulkas bagian bawah. Setelah mencair, keluarkan kentang dalam suhu ruang sebelum dimasak.
5. Sayur Godog Pepaya Muda
Dalam foto adalah Sayur Godog Pepaya Muda beserta rekan-rekannya. Yaitu telur pindang batik, sambal goreng kentang udang, dan opor ayam pejantan. Waktu itu saya belum berjualan ayam kampung dan di warung kehabisan stoknya. Ditambah yang ada di gelas adalah jus alpukat.
Resep Sayur Godog Pepaya Muda
Bahan:
- 1 buah pepaya muda ukuran sedang
- 1 papan petai, iris kasar bijinya
- 500 ml santan dari 1 butir kelapa parut
- 4 cm lengkuas, geprek
- 4 batang sereh, geprek
- 3 lembar daun salam
- minyak untuk menumis
- bawang merah goreng sebagai taburan
Bumbu halus:
- 4 bawang putih
- 6 bawang merah
- 3 buah cabe merah
- 3 butir kemiri
- 3 cm kunyit, bakar
- garam secukupnya
Tips: pilih pepaya muda yang bentuknya lonjong karena dagingnya lebih padat. Pepaya bentuk bulat biasanya lebih banyak kosong pada bagian tengahnya.
Cara membuat:
- Cuci pepaya muda. Iris halus dengan cara mencacah buahnya yang cukup keras. Bisa juga menggunakan alat khusus untuk mencacah sayuran.
- Ambil sedikit garam, remas perlahan sebentar. Cuci bersih kembali. Proses ini gunanya untuk menghilangkan getah dan membuat pepaya muda agak layu sebelum diolah.
- Panaskan minyak goreng, tumis bumbu bersama daun salam, lengkuas, dan sereh sampai harum.
- Masukkan pepaya muda, aduk rata. Tambahkan santan kental. Masak sebentar.
- Tuang sisa santan, masak hingga sayur godog matang.
- Angkat. Sajikan bersama nasi, ketupat atau lontong.
- Taburi bawang merah goreng jika suka.
Sayur godog pepaya muda plus rendang dan opor ayam kampung |
6. Telur Pindang Batik
Telur pindang batik menambah semarak di meja makan untuk sajian Lebaran karena tampilannya yang cantik. Almarhum Embah saya kerap membuat telur pindang batik saat Lebaran.
Proses pembuatan telur pindang batik diperlukan kesabaran. Pertama, kesabaran mengumpulkan kulit bawang merah sebagai bumbu utamanya. Bisa aja sih, pakai daun jambu biar cepat menggelap warnanya. Tapi nanti rasanya kurang enak (menurut saya).
Kulit bawang merah |
Saya mengumpulkan kulit bawang merah sebaskom besar selama 3 bulan. Mau lebih cepat lagi? Bisa minta kulit bawang merah ke rumah produksi bawang goreng. Saya pernah dapat 1 kantung plastik kulit bawang merah setelah pesan ke tetangga yang berjualan bawang goreng. Lumayan.
Resep Telur Pindang Batik
Bahan:- 1 baskom besar kulit bawang merah
- 20 butir telur ayam
- 3/4 bungkus garam
- air untuk merebus
Cara membuat:
- Cuci bersih kulit bawang merah.
- Alasi wajan besar dengan kulit bawang merah. Tata telur di atasnya.
- Tambahkan air dan garam. Rebus dengan api sedang selama 1 jam.
- Setelah satu jam, matikan kompor. Biarkan agak dingin. Angkat telur ke wadah baskom.
- Ketuk telur satu per satu dengan sendok. Buat retakan kecil tapi jangan sampai pecah.
- Rebus kembali telur dengan api kecil selama 2 jam atau lebih.
- Dalam proses merebut, tambahkan air jika kuahnya berkurang dan waktu merebus masih lama.
- Matikan api. Angkat telur pindang yang sudah matang. Sajikan.
Motif batik ala-ala |
Tips:
- Simpan kulit bawang sisa rebusan untuk menghangatkan telur pindang keesokan harinya.
- Masak telur pindang 2 hari sebelum Lebaran. Awet ditaruh dalam suhu ruang. Bisa juga ditaruh di kulkas, lalu dihangatkan dengan cara merebusnya kembali dalam sisa rebusan kulit bawang (tambahkan air dan garam sedikit).
Demikian rangkaian menu Lebaran lengkap yang bisa dibuat sendiri di rumah. Sebenarnya ada 1 menu lagi, tapi saya membuatnya tergantung mood dan tenaga. Yaitu Makaroni Skotel. Beberapa tahun terakhir saya sudah tidak membuat makaroni skotel untuk Lebaran lagi karena lelah.
Terima kasih sudah menyimak postingan ini. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin ^_^