Bagi saya dan keluarga, jawabannya adalah nastar pada posisi pertama. Posisi selanjutnya berturut-turut ditempati oleh kastengel, putri salju, dan kue (apa saja) dengan coklat.
Waktu kecil, saya kerap membantu almarhum Mami membuat kastengel. Waktu itu saya kebagia memarut keju, atau mencetak kastengel ke loyang. Biasanya hasil cetakan saya nggak beraturan gitu. Ada kastengel yang gendut dan ada yang kurang gizi, hahaha.
Punya pengalaman masa kecil membuat kue, belum tentu membuat saya bisa bikin kue ketika dewasa. Saya lebih suka belajar memasak daripada membuat kue.
Saking malasnya membuat kue, saya memilih untuk beli saja kalau kepengen. Entah itu kue bolu atau kue kering. Syukur alhamdulillah, setiap lebaran saya selalu dapat kiriman kue dari kakak, kakak ipar, dan kadang adik ipar juga.
Nastar kiriman kakak |
Meski ada kue kering gratisan, saya masih tambahin beli kue kering kesukaan anak-anak. Atau beli kue kastengel premium untuk lidah saya yang 'belagu' ini, hahaha.
Beli paket kue lebaran |
Pada bulan ramadan tahun 2022 ini saya belajar bikin kue nastar. Saya belajar pada tetangga dekat rumah, Mama Ari. Proses membuat kue dilakukan di rumah Mama Ari. Saya hanya mencatat, mengamati, lalu minta hasilnya. Kadang kami dirusuhi Gibran, anaknya Mama Ari, bocah lucu yang tidak bisa diam.
Oia Mama Ari ini bestie saya di komplek, lho. Sama-sama emak yang punya 3 anak laki-laki, kami senasib riweuhnya. Sesekali kami sering pergi bareng buat we time. Supaya biar pikiran fresh menghadapi rutinitas di rumah. Namanya emak-emak, perlu juga dong menepi sejenak, hirup udara segar biar pikiran waras. Setuju?
Kok tumben banget Mak, insap mau bikin kue? Hehe iya, ceritanya lagi penasaran gimana rasanya bikin kue kering. Lumayan, nanti bisa dipraktekan di rumah. Ini dia catatan hasil belajar membuat kue nastar untuk lebaran bersama Mama Ari...
Resep Kue Nastar
Bahan:
- 400 gr terigu protein sedang
- 225 gr margarin Blueband
- 50 gr keju cheddar Kraft parut
- 1 sachet susu bubuk Dancow
- 80 gr gula pasir
- 2 kuning telur
- 1 bks vanili bubuk
- 100 gr maizena
Bahan isian:
- 250 gr gula pasir
- 3 buah nanas, kupas, parut kasar
- 1/2 sdt garam
- 1 sachet vanili bubuk
- 2 kuning telur, kocok lepas
- 1 sdm susu kental manis
- sedikit madu
- sedikit minyak goreng
Cara Membuat:
- Buat isian nastar: masak nanas sampai airnya menyusut, tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit. Aduk sampai kering. Diamkan sampai dingin. Bentuk bulatan kecil untu isian nastar.
- Kocok dengan mixer: kuning telur, gula, dan margarin.
- Tambahkan keju parut, susu bubuk, dan maizena, aduk sampai rata.
- Matikan mixer. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit. Aduk rata sampai kalis dan tidak lengket.
- Bagi adonan menjadi bulatan kecil masing-masing beratnya 6 gr. Kumpulkan. Bentuknya asal saja karena belum diisi.
- Ambil 1 bulatan, pipihkan. Isi dengan selai nanas. Bulatkan.
- Taruh bulatan nastar di loyang yang sudah diolesi margarin.
- Iseng, ada bulatan yang saya beri motif garis dengan garpu yang dipenyetkan.
- Beri bahan olesan.
- Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat Celcius selama 25 sampai 30 menit atau hingga matang berwarna kuning keemasan.
- Setelah dingin, masukkan nastar ke dalam toples.
- Nastar siap dikirim eh siap dinikmati.
Alhamdulillah nastar sudah jadi |
Selama membuat nastar, kami berdua, saya dan Mama Ari melakukannya sambil mengobrol santai. Waktunya pagi hari setelah anak-anak masuk kelas onlinenya. Jadi bisa ditinggal.
Sengaja bikin kue di pagi hari. Berhubung bulan puasa, masak untuk berbuka nanti saja habis shalat Ashar di sore hari. Jadi makanan buka puasa terasa segar baru dibuat. Karena fresh, bisa dihangatkan dan dimakan lagi deh buat sahur nanti. Dengan catatan, kalau masih bersisa yaa...
Baca juga: Menu Sahur dan Buka Puasa Favorit Keluarga
Nastar baru dicicipi setelah buka puasa (ya iya atuh). Alhamdulillah rasanya enak. Tidak keras dan cukup legit. Thanks to Mama Ari. Nanti saya mau coba juga di rumah menggunakan oven listrik. Mudah-mudahan berhasil. Doain ya.
Akhir kata, saya mau bilang sesuatu. Saat tulisan ini diketik, nastarnya sudah habis. Wah apa perlu diumpetin ya supaya bisa dimakan pas Lebaran nanti? Mana tahaann...
Nastar penggoda iman :P |