Assalamualaikum!
Menginjak hari ke 5 di bulan puasa, mulai bingung mau masak apa untuk sahur dan buka puasa? Sama, saya juga begitu. Nggak bakal bingung seperti ini jika menerapkan food prep atau sudah punya agenda masak sendiri.
Masalahnya, saya nggak bisa tuh pakai perencanaan menu seminggu atau sebulan. Maklum, ada bocah-bocah yang kudu ditanyain dulu mau dimasakin apa. Daripada capek-capek masak, tapi mereka nggak berselera... mending todong langsung mau makan apa untuk sahur dan buka puasa.
Yah namanya nakanak, pasti menunya muter aja di kesukaan mereka. Tapi nggak apa-apa. Yang penting mereka jadi semangat puasa, karena ngebayangin pas buka nanti bakal makan enak kesukaannya.
Satu hal yang pasti, di rumah saya sebisa mungkin menghindari makanan siap saji macam nugget frozen food. Selain suami kurang suka, anak-anak juga bosen karena pas sekolah suka dibawain bekel nugget hahaha!
Ngomongin menu bulan Ramadan, saya pernah menuliskan di blog tentang menu untuk anak-anak di postingan 9 Inspirasi Menu Ramadan untuk Anak Semangat Puasa.
Nah, kali ini saya mau bahas sayuran. Tepatnya sayur buncis. Buat saya sih ini lumayan jadi idola karena bolak-balik dimasak jadi tumisan buat teman lauk makan sahur atau buka puasa. Mau dicempuling ke makanan berkuah seperti sop, semi kuah macam capcay, atau minim kuah dengan ditumis juga enak.
Buncis yang sudah disiangi ujungnya |
Buncis Biasa atau Baby Buncis?
Sebelum bahas resep buncis, saya mau cerita tentang baby buncis. Eh apa? Iya, sekarang ada yang namanya baby buncis. Alias buncis yang 'kesannya' masih bayi alias muda. Ukurannya lebih kecil dan lebih ramping dari buncis yang biasa ada di pasaran.
Cara mendapatkan baby buncis yang tadinya cuma ada di supermarket dan toko online, kini sudah ada di warung sayur besar alias yang komplit isinya. Saya senang sekali saat warung sayur dekat rumah sesekali menjual baby buncis ini. Jadi nggak perlu pesan online lagi.
Dari segi harga, memang sih baby buncis ini lebih mahal dari buncis biasa. Mungkin karena dia masih bayi haha. Enggak deng, karena perawatannya juga tidak sama dengan buncis biasa.
Kelebihannya apa? Buncis baby lebih cepat matang dan renyah. Cocok untuk yang seneng masak ekspres seperti saya. Namun kelemahannya, buncis baby tidak cocok untuk jadi campuran sop atau capcay yang berkuah karena mudah lembek.
Cara mengolah baby buncis bisa dengan ditumis cepat. Atau kalau mau lebih krunchy renyah krenyes, berikut langkah memasaknya:
- Rebus sebentar baby buncis dalam air mendidih, angkat, tiriskan.
- Sediakan baskom berisi air es. Masukkan baby buncis yang baru diangkat dari panci tadi. Rendam selama 10 menit.
- Angkat, baby buncis dari baskom air dingin. Tiriskan.
- Tata baby buncis di piring saji. Dimakan gitu aja juga enak.
- Buat saus pelengkap untuk siramannya. Seperti saus tiram, teriyaki, asam manis, dan sebagainya.
- Bisa tambahkan isian bakso atau jamur yang ditumis bersama sausnya.
Resep Tumis Baby Buncis Wortel Bumbu Kuning
- 200 gr baby buncis, siangi kedua ujungnya
- 2 batang wortel, potong menyesuaikan panjang baby buncis
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 buah cabe merah besar, iris serong
- 1 cm kunyit, bakar sebentar
- garam secukupnya
- merica secukupnya
- kaldu bubuk secukupnya
- minyak goreng untuk menumis
- segelas air matang (bisa dikurangi) untuk mengempukkan wortel
- Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, kemiri, merica, garam, kaldu bubuk.
- Panaskan minyak goreng. Tumis bumbu halus sampai harum.
- Masukkan air matang, masak sampai mendidih. Diamkan sebentar.
- Masukkan wortel, masak sampai wortel agak empuk dan kuah tinggal sedikit.
- Masukkan baby buncis. Aduk rata. Masak sebentar sampai baby buncis layu. Koreksi rasanya. Matikan api, sajikan hangat.
Bikinnya gampang kan |
Postingan no. 3 untuk #BPNRamadanBlogChallenge2023